Serupa
engkau, Purnama
Tersenyum
menghangatkan jiwa-jiwa yang terluka
Biasnya
adalah butiran kencana
Yang
mendamaikan segala duka nestapa
“
Aku
merindumu, Purnama
Yang
lesapnya bagai wangi gaharu
Mengharubiru
di antara mimpinya
Adalah
bunga surgaloka
“
Selayak
senyummu, Ibu
Yang
menghangatkan tiap episode perihku
Di
antara gejolak asaku
Aku
mendamba cahya kasihmu sepanjang waktu…
PPAI,
28122013
*Puisi ini telah
terangkum dalam buku Antologi Puisi "Tentang Impian" - 2A Dream
Publishing 2014
0 komentar:
Posting Komentar