Pada untaian
senja tak berbahasa
Kidung cintaku melesap jauh menembus cakrawala
Selaksa cahaya kilau purnama
Yang menarasikan sekuntum do’a untuk Ayah-Ibu di seberang samudera
“
Anganku bersama secercah jentera bianglala
Untuk sebait asa yang ku rajut dalam sepenggal cerita
Tentang do’a yang membentur dinding langit ke tujuh
Tentang mimpi yang tak pernah terhenti meski letih berpeluh
“
Aku dalam tafsir kuasa
Mendedah asa pada Tuhannya
Mengeja aksara di atas garis cahaya
Yang terbias dalam hati bertabur do’a; bertabur kidung kirana
“
Hingga ketika malam menggagahi dunia
Kurapalkan Sulur-sulur do’a paling dimantra
Agar sketsa cinta yang merajai semesta ‘Kan
ku genggam dalam balutan asa yang sempurna…
*Puisi ini telah terangkum dalam buku
Antologi Puisi "Tentang Impian" - 2A Dream Publishing 2014
0 komentar:
Posting Komentar