Penyihir Aksara (Malaikat Salju)

Do'a Kalimat Pena By. Muhrodin "AM"

15
Agustus

By. Muhrodin “AM”*

Kelak, aku pasti akan merindukannya...
“Semoga selamat sampai tujuan, Mas.” Pesan singkat itu kubaca saat aku sedang dalam perjalanan Cilacap-Purbalingga.
Kau tahu, betapa bahagianya aku pada saat itu. Aku belum mengenalnya, hanya sebatas nama dan karena kita sering bersua aku menyukainya, dan akhirnya kunamai itu adalah c.i.n.t.a.
Senja tiba-tiba saja begitu indah di mataku. Meski kutahu jalanan tak ubahnya bising lebah bahkan lebih buruk dari itu.
Ya, ini adalah ramadan yang ke sekian kalinya aku tak berkumpul dengan keluarga di Sumatera. Banyak sekali alasan yang tak mampu kujabarkan. Hingga lagi-lagi, Purbalingga adalah tempat di mana aku harus berpulang.
Teramat sulit bagiku tuk sekadar melangkahkan kaki meninggalkan Al-Ihya[1], di mana seribu asa telah tercipta dan sejuta cerita dalam pinangan senja tak akan pernah terlupa. Jika bukan karena permintaan seorang karib, tentu saja aku tak akan meninggalkannya.
“Sekarang sudah juz berapa?” itu adalah pertanyaan yang selalu saja kuulang-ulang. Betapa tidak? Aku berharap banyak ia akan menjadi seseorang yang istmewa di mataku, jua di mata-Nya.
Senja sebentar lagi sirna, dan aku telah sampai di perempatan jalan yang akan mengantarkan pada pelukan rindu yang semakin menggurita. [*]

Al-Ihya ‘Ulumaddin, 14 Juni 2015*
#LMCR_UNSA



[1] Nama sebuah pesantren di Cilacap.

0 komentar:

Posting Komentar

X-Steel - Link Select

About this blog

Diberdayakan oleh Blogger.