Penyihir Aksara (Malaikat Salju)

Do'a Kalimat Pena By. Muhrodin "AM"

15
Agustus

By. Muhrodin “AM”*

Tak ada yang salah dengan cinta, hanya manusianyalah yang terkadang salah menempatkannya...
Aku tak hendak bermain api, apalagi sampai api itu berkobar yang bisa jadi akan melukai. Jika kita (pernah) dipertemukan karena cinta, maka kuyakini kita berpisah pun karena cinta.
“Aku kira kita takkan pernah bertemu lagi, Fan. Setelah sekian lama engkau pergi tanpa kabar...” ia tergugu dalam pelukanku. Betapapun bahagianya ia pada saat itu, tapi kusadari ia amat terluka ketika satu tahun lalu aku meninggalkannya begitu saja.
“Maafkan aku, Am. Aku kira engkau akan berubah setelah aku pergi, tapi nyatanya aku salah...”
Di langit bulan pasi. Hanya beberapa bintang yang berpendar. Aku masih belum sepenuhnya sanggup mengatakan itu kepada Amri setelah kepergianku satu tahun lalu cukup membuatnya terguncang.
Aku mengerti ia masih mencintaiku, hingga ketika malam telah punai, ia masih saja membiarkan airmatanya berkelindan. Luruh membasahi bahuku yang sempat menjadi tempatnya untuk bersandar.
“Tidak kah kau ingin memperbaiki jalan cintamu, Am?” aku kembali membuka percakapan, berusaha mencairkan suasana yang sempat beku.
“Kau tahu, Fan? Aku bukanlah lelaki sepertimu yang dengan mudahnya melupakan masa lalu. Meski hati kecilku berontak dengan apa yang selama ini kuyakini, tapi aku tak cukup mampu ‘tuk menolak rasa yang seringkali menggangguku,
“Sejak kecil, aku tak pernah merasakan kasih-sayang orangtua. Setelah Ayah meninggalkan Ibu dan aku, Ibu pun mengakhiri hidupnya karena tak kuasa menahan derita. Waktu itu, aku masih sangat kecil, Fan. Masih sangat membutuhkan belaian kasih sayang. Jika nyatanya kini aku memiliki perasaan cinta yang menyimpang, masihkah engkau (jua) akan menyalahkanku untuk kemudian meninggalkanku, Fan?”
Aku terdiam. Ada yang terasa belah di hatiku.
“Maafkan aku, Am. Aku harus pergi bukan untuk kembali lagi menemuimu seperti saat ini, tapi aku akan meninggalkanmu untuk selamanya...” bisikku pada hatiku, karena setelah ini, aku benar-benar akan pergi; merajut cerita dengan seorang wanita yang akan mengantarkanku pada kebahagiaan yang hakiki. []

Al-Ihya ‘Ulumaddin, 01 Juli 2015*
#FF_Rabu_No_LBGT_Grup_Es Campur

Muhrodin “AM”*

Lahir di Lampung 23 Februari 1991. Sekarang masih nyantri di Pon-pes Al-Ihya ‘Ulumaddin, Kesugihan 1 Cilacap, Jawa Tengah. Aktif di Buletin INSPIRASI dan Ihya Magazine sejak 2010. Ia bisa diakrabi melalui fb. Muhammad Amirudin / Twitter: MuhrodinAM. J

0 komentar:

Posting Komentar

X-Steel - Link Select

About this blog

Diberdayakan oleh Blogger.