Oleh:
Muhrodin “AM”*
~**~
Di hadapMu,
Tuhan...
Jelaga ini
menuntunku tuk merinduiMu
Jua nistaku
yang tak terperi
Menawar duka
yang akhirnya menyibak tirai antara cinta dan nestapa
"
Dalam rengkuhMu,
Tuhan...
Relung
sunyiku adalah saat bersamaMu
Menilam
rindu paling ambigu, kausa nisbiku
Kutahu
cintaMu tak berbatas ruang dan waktu
"
Kepada
Engkau sang pemberi cinta dan untaian air mata
Adakah rindu
paling membiru hingga lukaku kini serupa sayatan sembilu?
Aku mengeja
namaMu di setiap hembus napasku
Dalam seduku,
Aku
(teramat) merinduMu...
PPAI, 02
Syawal 1435 H.
0 komentar:
Posting Komentar