Penyihir Aksara (Malaikat Salju)

Do'a Kalimat Pena By. Muhrodin "AM"

02
Agustus

By. Muhrodin ‘AM’
~**~
             Marhaban yaa syahru ramadhan | Marhaban syahru sa'adah | Marhaban syahrul 'ibadah | Marhaban yaa khaira khalkillah... 'alimu sirri wa akhfa | Mustajibu da'awati | Robbi farhamna jami'a | Bijami'i sholihati...

            Selama kurang-lebih tujuh tahun kudengarkan sholawat itu. Sungguh ada getar rindu yang menelisik di kedalaman lubuk hati; rindu pada Rabbku, dan juga rindu pada Nabiku.
            Ramadhan ini mungkin tak seperti ramadhan-ramadhan kemarin; di mana segalanya --menurut kebanyakan santri-- begitu indah; begitu bebas dan begitu menyenangkan. Meski tak kupungkiri; demi Tuhan yang diriku dalam kekuasaannya. Ramadhan ini masih tetap sama; masih ada rindu, jua kedamaian  dan keteduhan yang tak seharusnya kudustakan.
            Meski peraturan di pesantren kini tak seperti dulu lagi; tak ada istilah makan di luar, karena di berbagai penjuru pintu telah digerbang dan dijaga ketat oleh keamanan. Namun sungguh, aku masih merasakan bahagia ini yang sampai tak bisa ternamai.
Kepengurusan pesantren ramadhan ini benar-benar telah diubah total, komplek mahasiswa yang kini kusinggahi telah berganti didomisili oleh santri baru tingkat MA dan SMA. Banyak teman-teman yang kalangkabut menghadapi situasi seperti ini; di mana sisi kedamaian hendak kami cari (lagi)? Ah, kembali berkaca pada jiwa, bahwa hakikatnya kami semua di sini hanya numpang, niat mesantren untuk menuntut ilmu, bukan untuk yang lain. Segala yang ada harus kami jalani dengan lapang dada...
Alhamdulillah, aku masih bisa tinggal di tempat persemayaman paling damai. Bukan tanpa alasan, kawan, karena santri baru juga butuh pembimbing yang harus mengarahkan segala hal-ihwal tentang kegiatan-ma’murat dan manhiyat yang berlaku di pesantren tercinta ini.
Mulai dari ba’da maghrib setelah jama’ah, ada kegiatan darusan al-Qur’an, sholawat nariyah, dilanjutkan setoran wajib sholawat munjiyat bagi santri-santri baru komplek Sabilul Hidayah. Kemudian jama’ah sholat isya dan sholat tarawih.
Rof’ul Haroj adalah kitab yang aku kaji ba’da sholat Tarawih kepada KH. A. Shoim el-Amin, Lc. Kitab ini mengkaji tentang hadits kontemporer; masalah-masalah yang kita hadapi di zaman android ini. Sedang untuk santri-santri baru mengkaji makhorijul huruf, belajar menulis arab pegon dan praktik ibadah kepada ustadz-ustadz yang telah ditentukan.
Ramadhan ini sungguh, aku harus banyak-banyak bersyukur kepada Allah SWT; karena segala cinta dan kasih-sayangNya begitu dekat kurasakan. Kami menyiapkan makanan buka-sahur untuk santri-santri baru, meski terkadang miris karena lauk yang sangat seadanya --yang mungkin bagi mereka sungguh belum terbiasa--; namun di situlah sejatinya aku dapat merasakan bahwa mereka adalah santri yang luar biasa.
Terlebih ketua staff kami yang tak pernah tidur demi tanggung jawabnya, dia adalah gus, seorang putra kiyai yang rendah hati, sabar, dan penyayang kepada semuanya. Semoga kelak Allah benar-benar  menempatkan beliau disebaik-baik tempat di sisiNya. Aamiiin...
Aku bahagia, ramadhan ini sungguh penuh makna. Bisa bersama-sama santri baru mendekatkan diri, bermunajat di sepertiga malam yang sunyi. Berharap jika ramadhan esok aku memang benar-benar sudah tak bisa menghirup udara di pesantren lagi, Allah akan tetap menjaga dan menuntunku di jalan yang diridhoi. Aamiiin...
Terimakasih, Tuhan... karena ramadhan ini Engkau masih memberiku ketetapan iman dan islam; memberiku cinta dan kasih-sayang, keteduhan dan kesejukan selaksa telaga al-Kautsar. []
PPAI, 04 Juli 2014/ 06 Ramadhan 1435

Muhrodin.am@gmail.com

0 komentar:

Posting Komentar

X-Steel - Link Select

About this blog

Diberdayakan oleh Blogger.