Oleh:
Muhrodin “AM”*
Pada akhirnya, sekuat apa pun kita bertahan
Seribu pelukan akan tetap menguap jika dihadapkan
dengan perpisahan...
“
Ingatkah engkau, saat-saat kita tak lagi saling menyapa
Adakah yang lebih menyakitkan daripada pertemuan yang akhirnya
saling berjauhan?
Seibarat waktu fajar hingga matahari tenggelam,
Kebersamaan kita menyisakan rasa yang
Adalah suka-duka dan selebihnya,
Kehilangan adalah rasa yang akan segera melibas kebersamaan;
kita...
“
Di pagi yang tak lagi menyisakan embun
Engkau pun lindap ditelan biji-biji hujan
Hingga...
Tubuhmu semakin luruh
Kemudian, hilang dari netra muram yang telanjang
“
Tak ada yang ingin kulangitkan, lagi...
Untukmu, seseorang yang kusayangi dari awal hingga akhir
Tersebab kutahu, perpisahan tak lagi mampu untuk dijedda, untuk
dieja...
Dan, mungkin saja hanya ini...
Mendo’akanmu adalah caraku (untuk) memelukmu dari kejauhan...
Al-Ihya, 20 Juni 2016*
0 komentar:
Posting Komentar