Untukmu
yang Kusayangi dari Awal Hingga Akhir
Oleh:
Muhrodin “AM”*
Pada akhirnya, sekuat apa pun
kita bertahan
Seribu pelukan akan tetap
menguap jika dihadapkan dengan perpisahan, bukan?
“
Ingatkah engkau, saat-saat kita tak lagi saling
menyapa
Adakah yang lebih menyakitkan daripada pertemuan
yang akhirnya saling berjauhan?
Seibarat waktu fajar hingga matahari tenggelam,
Kebersamaan kita menyisakan rasa yang
Adalah suka-duka dan selebihnya,
Kehilangan adalah rasa yang akan segera melibas
kebersamaan; kita...
“
Di pagi yang tak lagi menyisakan embun
Engkaupun lindap ditelan biji-biji hujan
Hingga...
Tubuhmu semakin luruh
Kemudian, hilang dari netra muram yang telanjang
“
Tak ada yang ingin kulangitkan, lagi...
Untukmu, seseorang yang kusayangi dari awal hingga
akhir
Tersebab kutahu, perpisahan tak lagi mampu untuk
dijedda, untuk dieja...
Dan, mungkin saja hanya ini...
Mendo’akanmu adalah caraku (untuk) memelukmu dari
kejauhan...
Al-Ihya, 29 Juni 2016*
Muhrodin
“AM”
Laki-laki
penyuka senja dan hujan, terkadang juga penyuka kesendirian setelah bersama
teman-teman tersayang, baginya berdo’a adalah cara terbaik untuk jatuh cinta
sekaligus mendo’akannya dari kejauhan. J
;)
0 komentar:
Posting Komentar